Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange menguat di tengah melemahnya dolar Amerika Serikat (AS). Seperti dikutip dari Xinhua, Kamis (3/10/2013), kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember naik US$ 34,6 atau 2,69% menjadi 1.320,7 per ounce.
Penutupan sementara sebagian kantor pemerintah AS telah membuat dana mulai mengalir ke aset save haven tersebut. Akibatnya, dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya, hal ini sangat positif untuk emas.
Emas juga mendapat dukungan dari data ekonomi AS yang mengecewakan. Automatic Data Processing Inc (ADP) melaporkan jumlah pekerjaan sektor swasta meningkat 166 ribu pada September, lebih rendah dari ekspektasi pasar. Hal ini membuat investor ragu bahwa Bank Sentral AS (The Fed) bakal menarik stimulus moneter pada tahun ini.
Tapi meskipun harga emas naik tajam, para analis pasar berpendapat hal itu hanya reaksi teknis dan akan berumur pendek. Mereka tidak berpikir shutdown pemerintah AS akan berlangsung lama .
Fitch Ratings, sebuah lembaga pemeringkat kredit, dalam laporannya menyatakan harga emas tidak mungkin naik dalam beberapa tahun ke depan.
Sejalan dengan emas, perak untuk pengiriman Desember naik US$ 72,2 sen , atau 3,41% menjadi US$ 21,897 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik US$ 8,1 menjadi US$ 1.393,4 per ounce.
No comments:
Post a Comment