Pada Kamis (26/9/2013) pagi ini, harga masih berkutat dalam kisaran US$ 1.328- US$ 1.339 per ounce, di mana kedua level ini masing-masing menyediakan level support dan resisten hingga siang ini.
Head Research and Analyst Monex, Ariston Tjendra menuturkan, penguatan lanjutan membutuhkan konfirmasi penembusan level resisten US$ 1.339 per ounce dengan potensi target US$ 1.352 per ounce.
"Sementara penembusan ke bawah level support US$ 1.328, membuka peluang pelemahan kembali ke area US$ 1.316 dan selanjutnya ke US$ 1.305," jelas dia dalam ulasannya.
Selain isu batas atas utang AS, faktor-faktor yang akan menggerakkan pasar lainnya iatu data GDP Inggris dan AS serta data klaim tunjangan pengangguran dan pending home sales AS. Data-data GDP yang akan dirilis adalah data GDP kuartal II yang direvisi. Bila hasil revisinya menjauh dari data sebelumnya, pasar baru akan bergerak.
"Sementara data tenaga kerja-klaim tunjangan pengangguran AS masih akan menjadi sorotan pasar. Data yang di bawah angka 300 ribu akan dianggap sangat bagus bagi pasar dan dolar AS kemungkinan besar akan menguat," terangnya.
No comments:
Post a Comment